Akuntansi
perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada perlakuan akuntansi
terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi dalam kondisi
yang didalamnya harga-harga berubah. Dalam merancang akuntansi yang akan diterapkan dalam
suatu lingkungan ekonomik tertentu, perlu ditentukan struktur atau rerangka
akuntansi pokok yang menghasilkan statemen keuangan dasar.
Perubahan Harga
Harga merepresentasi nilai tukar barang dan jasa pada suatu saat dalam
suatu lingkungan ekonomik. Barang dan jasa dapat berupa barang dan jasa antara
yaitu berupa faktor produksi atau produk akhir (barang dan jasa untuk
konsumsi). Harga masukan adalah harga faktor produksi dan harga barang atau
jasa antara yang diperoleh untuk tujuan diolah lebih lanjut. Harga keluaran
adalah harga barang dan jasa yang dijual sebagai produk perusahaan. Pasar
faktor produksi disebut pasar masukan dan pasar produk akhir disebut pasar
keluaran.
Secara umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk
memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang
sama (masukan atau keluaran). Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah
perbedaan antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang
menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu. Dari sudut perusahaan,
perbedaan harga masukan dan keluaran bukan merupakan perubahan harga tetapi
lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang diharapkan karena
proses produksi.
Karakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan
harga yaitu : (1) perubahan harga umum, (2) perubahan harga spesifik, dan (3)
perubahan harga relatif
1.
Perubahan Harga
Umum
Perubahan harga umum yaitu
perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan meskipun manfaat
atau daya tukar barang sama. Perubahan
harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan uang atau
dikenal dengan perubahan daya beli. Perubahan tersebut dapat disebabkan pada
umumnya oleh kekuatan-kekuatan faktor ekonomik seperti tersedianya uang atau
kecepatan beredarnya uang dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa
dalam perekonomian suatu negara.
a. Inflasi dan Daya Beli Uang
Indeks
harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu.
Perubahan indeks harga merefleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar
uang. Kenaikan
indeks harga berarti penurunan daya beli demikian pula sebaliknya. Daya beli
uang adalah kemampuan satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan
barang. Gejala kenaikan tingkat harga umum dari waktu ke waktu disebut inflasi.
Inflasi ditunjukkan oleh indeks harga umum yang cenderung menaik dari waktu ke
waktu. Perubahan relatif indeks harga dari perioda satu ke perioda berikutnya
disebut dengan laju inflasi.
b. Implikasi Akuntansi
Kos
berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-beda
sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak dapat
dijumlahkan. Karena bersifat moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga
sekarang setiap saat atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya
beli, perusahaan kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi karena
perusahaan menahan pos-pos moneter.
c. Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli
Jumlah
rupiah untung atau rugi daya beli merupakan informasi untuk membantu pemakai
dalam menentukan laba ekonomik perusahaan karena informasi tersebut berkaitan
dengan seberapa jauh kapital secara ekonomik harus dipertahankan. Dari sudut
likuiditas, untung atau rugi daya beli akan memberi informasi apakah perusahaan
dapat menjaga likuiditas operasinya. Dalam kondisi inflasi, tentu saja modal
kerja moneter akan cenderung menurun daya belinya.
2. Perubahan Harga Spesifik
Perubahan
harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik
barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar
masukan maupun pasar keluaran. Perubahan
harga spesifik terjadi karena berbagai faktor antara lain perubahan selera
konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan spekulasi atau
perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang
tersedia dalam masyarakat.
a.
Implikasi
Akuntansi
Dalam akuntansi kos historis, perubahan harga spesifik
ini tidak diperhatikan dan dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi
dalam perhitungan laba. Seandainya pengaruh perubahan harga spesifik tersebut
dikeluarkan dari perhitungan laba, pengaruh ini akan menjadi untung atau rugi
penahanan.
b.
Interpretasi
Untung/Rugi Penahanan
Untung penahanan merupakan informasi tentang jumlah
rupiah untuk mempertahankan kapital. Dari segi evaluasi kinerja manajemen,
akuntansi kos sekarang sebenarnya memberi informasi tentang kegiatan yang
benar-benar merupakan upaya manajemen dan kegiatan yang semata-mata hanya
menahan aset dalam kaitannya dengan pengelolaan kapital fisis. Laba
operasi merupakan hasil kegiatan produktif, sendangkan untung penahanan
merupakan hasil kegiatan penahanan aset semata. Laba operasi atas dasar kos
sekarang merupakan pengukur efisiensi pengelolaan dana atau kapital fisis
perusahaan yang sebenarnya.
3. Perubahan Harga Relatif
Perubahan
harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa
tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang
dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh
perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Akuntansi
Kos Sekarang
Tujuan akuntansi
kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan mempertahankan kapital
semula. Kapital diukur atas dasar kapasitas operasi atau kemampuan untuk
menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas atau
kemampuan kapital sebelumnya.
Dasar Pengukuran Kos Sekarang
1.
Kos Pengganti
Penekanan diletakkan pada kos pengganti aset yang
dikuasai perusahaan dengan aset yang sejenis atau sama fungsinya. Kos pengganti
ini, secara konseptual laba perioda akan terjadi atas dua unsur yaitu : (1)
laba operasi dan (2) untung atau rugi penahanan akibat perubahan harga relatif.
2.
Nilai Jual
Sekarang
Kos sekarang aset diukur atas dasar harga aset
senandainya pada saat sekarang perusahaan memilih untuk menjual aset tersebut
alih-alih memakainya untuk operasi. Nilai jual sekarang berarti jumlah rupiah
pendapatan yang dapat direalisasi seandainya aset dijual sekarang.
3.
Nilai
Terrealisasi Harapan
Pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya
pengukuran dilakukan atas dasar nilai sekarang aliran kas masa datang yang
diterima dari aset atau dibayar untuk aset atau utang bersangkutan.
Sumber Informasi dan Teknik Pengukuran penentuan kos sekarang
1.
Pengindeksan (Indexation)
Sumber informasi dapat berupa
a. indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal untuk
kelompok barang atau jasa yang diukur atau
b. indeks harga yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan
berdasarkan catatan historis untuk kelompok barang ataujasa yang diukur
2.
Penghargaan
Langsung (Direct Pricing)
Informasi dari luar berupa
a. harga faktur sekarang,
b. daftar harga dari penjual barang atau jasa (price
list) atau kutipan harga lain atau taksiran, dan
c. kos produksi standar yang menggambarkan kos sekarang.
3.
Pengkosan Unit
(Unit Costing)
Teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi
suatu barang. Teknik ini digunakan untuk barang tau jasa yang tidak mempunyai
pasar keluaran atau barang yang bersifat khusus (tidak standar).
4.
Penghargaan
fungsional (Functional Pricing)
Teknik ini digunakan untuk menentukan kos pengganti
suatu fungsi produksi atau pemrosesan dan bukanya suatu aset secara individual
atau kelompok aset yang masing-masing berdiri sendiri.
Akuntansi Hibrida
Akuntansi daya
beli konstan berusaha untuk mengatasi masalah unit pengukur tidak stabil
sedangkan akuntansi kos sekarang berusaha untuk mengatasi masalah panilaian.
Perbedaan
Akuntansi Daya Beli Konstan dan Kos Sekarang
Akuntansi Daya
Beli Konstan
1.
Mengatasi
masalah unit pengukur.
2.
Merevisi atau
merevaluasi aset moneter pada akhir perioda.
3.
Menggunakan
indeks harga umum karena sasaeannya perubahan umum.
4.
Mengabaikan untung atau rugi penahanan pada saat
revaluasi.
5.
Mengungkapkan untung atau rugi daya beli atas aset
monoter reto.
6.
Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna
sebagai penyesuai kapital daripada komponen laba dalam rangka pemertahanan
kapital.
Akuntansi Kos
Sekarang
1.
Mengatasi
masalah penilaian.
2.
Merevisi atau
merevaluasi aset nonmoneter secara terus menerus.
3.
Menggunakan
indeks harga spesifik karena sasarannya perubahan harga spesifik.
4.
Mengabaikan
untung atau rugi daya beli.
5.
Mengungkapkan
untung atau rugi penahanan atas aset nonmoneter neto.
6.
Untung atau rugi
sebagai selisih lebih bermakna sebagai komponen laba daripada penyesuai kapital
dalam rangka pemertahanan kapital.
Standar Akuntansi Perubahan Harga
Dengan
dikeluarkannya SFAS No. 89, FASB telah mengubah status pelaporan informasi
perubahan harga dari wajib menjadi anjuran. Secara autoritatif pengungkapan
informasi perubahan harga setelah SFAS No. 89 sebenarnya bersifat
sukarela. Standar akuntansi perubahan harga dalam profesi akuntansi di Amerika
memang mempunyai riwayat yang agak unik. Standar yang cukup penting yang berpautan
dengan pembahasan dalam bab ini adalah SFAS No. 33, No. 82 (1984), dan terakhir
No. 89 (1986)
Ø SFAS No. 33
Semula melalui SFAS No. 3, FASB mewajibkan informasi pelengkap atas
pengaruh inflasi dan perubahan harga spesifik dalam laporan tahunan. SFAS No.
33 tidak menuntut penyajian komprehensif statemen keuangan atas dasar kos
sekarang atau daya beli kostan tetapi hanya mewajibkan pengungkapan sebagian
informasi yang membantu pemakai untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga.
Untuk akuntansi
daya beli konstan, butir-butir minimum yang harus diungkapkan adalah :
1.
Informasi
tentang laba dari operasi berlanjut untuk tahun berjalan atas dasar daya beli
konstan.
2.
Untung atu rugi
daya beli atas pos-pos moneter neto untuk tahun berjalan.
Dalam SFAS No. 33,
FASB menetapkan informasi minimal yang harus diungkapkan atas dasar kos
sekarang sebagai berikut :
1.
Informasi tentang laba dari operasi berlanjut untuk
tahun berjalan atas dasar kos sekarang.
2.
Jumlah rupiah
kos sekarang sediaan dan fasilitas fisis pada akhir tahun.
3.
Untung dan rugi
perusahaan selama tahun berjalan untuk sediaan dan fasilitas fasis.
Ø SFAS No. 82
FASB
menerbitkan SFAS No. 82 yang isinya meniadakan beberapa pengungkapan yang
sebelumnya diatur dalam SFAS No. 33. Standar baru ini meniadakan atau
membatalkan ketentuan untuk mengungkapkan informasi daya beli konstan.
Ø SFAS No. 89
SFAS No. 89
tidak lagi mewajibkan (to require) pengungkapan pengaruh perubahan harga
sebagai informasi pelengkap tetapi sangat menganjurkan (to encourage)
pengungkapan tersebut.
Model Akuntansi dan Implementasinya
Standar
pelaporan perubahan harga menyangkut empat model yaitu:
1. akuntansi kos historis
2. akuntansi daya beli konstan
3. akuntansi kos sekarang
4. akuntansi kos sekarang/daya beli konstan.
Suatu model
akuntansi perubahan harga ditentukan oleh kombinasi tiga faktor:
1.
Dasar penilaian
2.
Skala pengukuran
3.
Jenis Kapital
SOAL
1. Jenis
perubahan harga yaitu…
a. Perubahan
harga umum
b. Perubahan
harga spesifik
c. Perubahan
harga relative
d. A,
B, dan C benar
Jawaban : D
2. Daya
beli uang adalah…
a. Kemampuan
satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan barang
b. Kemampuan
satuan barang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan uang
c. Kemampuan
satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan uang
d. Kemampuan
satuan barang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan barang
Jawaban : A
3. Perubahan
harga barang tertentu karena nilai intrinsic barang tersebut berubah sehingga
nilai tukarnya berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran, pernytaan
tersebut merupakan pengertian dari…
a. perubahan
harga
b. perubahan
harga umum
c. perubahan
harga spesifik
d. perubahan
harga relative
Jawaban : C
4. Kos
pengganti ecara konseptual laba periode akan terjadi atas…
a. Laba
operasi
b. Untuk
atau rugi penahanan akibat perubahan harga
c. Semua
salah
d. Semua
benar
Jawaban : D
5. Tidak
lagi mewajibkan pengungkapan pengaruh perubahan harga sebagi informasi
pelengkap tetapi sangat menganjurkan pengungkan tersebut, pernyataan tersebut
merupakan isi SFAS no …
a. SFAS
No. 33
b. SFAS
No. 89
c. SFAS
No. 82
d. SFAS
No. 30
Jawaban : B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar