Perkembangan
Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional adalah akuntansi
untuk bertransaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi anatarnegara
yang berbeda dan harmonisi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan akuntansi lainnya. Didalam akuntansi internasional terdapat
beberapa karakteristik era ekonomi global, antara lain:
1.
Bisnis internasional
2.
Hilangnya batasan-batasan antara negara
era ekonomi global sering sulit untuk mengidentifikasi Negara asal suatu produk
atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
3.
Ketergantungan pada perdagangan
internasional
Alasan Perusahaan Go Internasional
1.
Theory of comparative advantage
2.
Imperfect market theory
3.
Product cycle theory
4.
Transfer technology and strategic
alliance
Tantangan bagi profesi akuntansi dala pengembangan akuntasi:
1.
Skill dan kompetensi yang dimiliki
2.
Memahami cross fungsional linkages,
seorang akuntasn bukan hanya mahor dalam teknik, prosedur dan standar akuntansi
tetapi juga harus bisa memandang bisnis sebagai bentuk integrasi.
3.
Analisis keuangan dan perbandingannya
Perkembangan
internasional sudah seharusnya diiringi kemampuan individu yang bergerak dalam
bidang akuntansi untuk ikutserta memajukan akuntansi
Faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu:
1.
Sumber Pendanaan
Akuntansi
memliki fokus atas manajemenyang menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan
rancangan untuk membantu investor menganalisi arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system
berbasis kredit dimana bank adalah sumber utama dari pendanaan, akuntansi
memiliki fokus atas perlindungan kreditor pengukuran akuntansi konservatif.
2.
Sistem Hukum
Di
dalam negara-negara hukum kode, kode adalah satu kelompok lengkap yang
mencangkup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sedangkan hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap.
3.
Perpajakan
Peraturan
pajak secara efektik menentukan standar karena perusahaan harus mencatat
pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan
pajak.
4.
Ikatan Politik dan Ekonomi
5.
Inflasi
Inflasi
dapat menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan suatau negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun
perusahaan.
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dana menentukan manakah yang paling utama
7.
Tingkat Pendidikan
Standar
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan.
8.
Budaya
Terdiri
dari empat dimensi budaya nasional menurut Hofstede: individualisme, jarak
kekuasaan, pengindaran ketidakpastian dan maskulinitas.
Empat dimensi
budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:
a.
Individualisme vs kolektivisme merupakan
kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan
terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
b.
Large vs Small Powr Distance (Jarak
kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak
adil dapat diterima.
c.
Strong vs Weak Uncertainty Avoidance
(Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman
dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.
d.
Maskulinitas vs feminimitas adalah
sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian yang dapat
dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
Choi et. al
(1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki
pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem
Hukum
Kodifikasi standar-standar dan
prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara
yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non
legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam
sektor swasta lebih sesuai dengan system yang berlaku di negara-negara hukum
umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya,
semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan
pemerintah pusat. Sistem
2.
Politik
Sistem
politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem
politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan
praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa
pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda
melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara
jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk
mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
3.
Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan
publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip
pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan
perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank.
4.
Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan
Bisnis
Dikotomi
yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari
masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk
masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini
bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang
berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal.
Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan system akuntansi yang
berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5.
Iklim Sosial
Iklim
sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai
belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial,
sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan perusahaan
besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia
masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa Negara Amerika bagian
Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok
secara sosial.
6.
Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan
Komunitas Keuangan
Kompetensi
atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat
menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output
akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca,
mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7.
Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi
mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu.
Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara
akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi
bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial
yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi.
8.
Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam
beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan
teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar
pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu
pada FASB.
9.
Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula,
kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun
karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut
berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10.
Tahap pembangunan Ekonomi
Negara
yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi
yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat
ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih
kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan
adalah akuntansi kas sederhana.
11.
Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi
perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan
pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan
akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang
berkepanjangan.
12.
Status Pendidikan dan Organisasi
Profesional
Karena
ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktor faktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktor faktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
Radebaugh dan
Gray (1997:47) menyebutkan sedikitnya ada dua belas faktor yang mempengaruhi
sistem akuntansi perusahaan sebagai berikut.
1.
Sifat kepemilikan perusahaan
Kebutuhan akan pengungkapan
informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui pada
perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik dibandingkan dengan pada perusahaan
keluarga.
2.
Aktivitas usaha
Sistem akuntansi dipengaruhi oleh
jenis aktivitas usaha, misalnya agribisnis yang berbeda dengan manufaktur, atau
perusahaan kecil yang berbeda dengan perusahaan multinasional.
3.
Sumber pendanaan
Kebutuhan akan pengungkapan
informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui pada
perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber pendanaan dari para pemegang
saham eksternal dibandingkan dengan pada perusahaan dengan sumber pendanaan
dari perbankan atau dari dana keluarga.
4.
Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan
Jerman menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai dasar penentuan utang
pajak penghasilan, sedangkan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris
menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan aturan perpajakan
sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah dengan laporan
keuangan untuk pemegang saham.
5.
Eksistensi dan pentingnya profesi
akuntan
Profesi akuntan yang lebih maju di
negara-negara maju juga membuat system akuntansi yang dipakai lebih maju
dibandingkan dengan di negara-negara yang masih menerapkan sistem akuntansi
yang sentralistik dan seragam.
6.
Pendidikan dan riset akuntansi
Pendidikan dan riset akuntansi yang baik
kurang dijalankan di negara-negara yang sedang berkembang. Pengembangan profesi
juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riset akuntansi yang bermutu.
7.
Sistem politik
Sistem politik yang dijalankan oleh suatu
negara sangat berpengaruh pada sistem akuntansi yang dibuat untuk menggambarkan
filosofi dan tujuan politik di negara tersebut, seperti halnya pilihan atas
perencanaan terpusat (central planning) atau swastanisasi (private
enterprises).
8.
Iklim sosial
Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas
penghargaan terhadap hak-hak pekerja dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut pada umumnya dipengaruhi atas
sistem sosial tersebut.
9.
Tingkat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan
Perubahan struktur perekonomian dari
agraris ke manufaktur akan menampilkan sisi lain dari sistem akuntansi, antara
lain dengan mulai diperhitungkannya depresiasi mesin. Industri jasa juga
memunculkan pertimbangan atas pencatatan aktiva tak berwujud seperti merek,
goodwill dan sumber daya manusia.
10. Tingkat
inflasi
Timbulnya hyperinflation di beberapa
negara di kawasan Amerika Selatan membuat adanya pemikiran untuk menggunakan
pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan historical cost.
11. Sistem
perundang-undangan
Di negara-negara seperti Perancis dan
Jerman yang menggunakan civil codes, aturan-aturan akuntansi yang dipakai
cenderung rinci dan komprehensif, berbeda dengan Amerika Serikat dan Inggris
yang menggunakan common law.
12. Aturan-aturan
akuntansi
Standar dan aturan akuntansi yang
ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara
lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih
banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan
profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika
Serikat.
Klasifikasi
Akuntansi Internasional
Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara yaitu dengan pertimbangan
dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman.
Kalsifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan
basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia. Ada empat pendekatan
terhadap pengembangan akuntansi, yaitu:
1.
Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan bisnis tentu saja lebih
sempit daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan mempunyai tujuan
tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi dalam dimensi dan ruang
waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada kelompok-kelompok kepemilikan
yang jelas. Konsekuensinya, tujuan perusahaan secara normal mengikuti kebijakan
nasional. Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu:
a.
Perusahaan bisnis merupakan unit
essential dalam struktur ekonomi suatu negara.
b.
Perusahaan bisnis mencapai tujuannya
dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan
kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam lingkungannya.
c.
Kepentingan publik dilayani dengan baik
jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat dengan kebijakan
nasional.
Akuntansi
keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal
nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, menghitung beban depresiasi
atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan
penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan
pembangunan ekonomi regional atau nasional.
2.
Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada
pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan
administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan
ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan
masing-masing perusahaan bisnis.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta
dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan
dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan
bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya
kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara
mapan dalam lingkungannya. Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini
menyangkut :
1.
Perusahaan menyediakan titik-titik vokal
bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2.
Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah
untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3.
Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah
kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
4.
Akuntansi, sebagai cabang ekonomi
bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi aplikasinya dari analisis
ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola
pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses akuntansi
harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal moneter dalam
perusahaan dalam nilai riil.
3.
Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi
jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi
dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses
bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan
konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan
kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.
4.
Pendekatan Seragam
Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak
bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan
seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan digunakan negara-negara dengan
keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi
digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya,
mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. prancis, dengan bagan akuntansi
akuntansi nasional yang seragam, merupakan pendukung untuk pendekatan seragam.
Pengetahuan
Dasar Klasifikasi Akuntansi
Dasar
Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan
dalam dua cara, yaitu:
1.
Pendekatan Deductive
Yaitu
mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan
praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan
yang diajukan.
2.
Pendekatan Inductive
Praktek
akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan
diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi,
sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
SOAL
1. Dibawah
ini merupakan alasan perusahaan go internasional, kecuali...
a.
Theory of comparative advantage
b.
Imperfect market theory
c.
Transfer technology and strategic
alliance
d.
Small Powr Distance
Jawaban: D
2. Timbulnya
hyperinflation di beberapa negara di kawasan Amerika Selatan membuat adanya
pemikiran untuk menggunakan pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan
historical cost. Hal tersebut merupakan faktor inflasi menurut..
a. Hofstede
b. Choi
c. Radebaugh
dan Gray
d. Muller
Jawaban: C
3. Terdapat
dua cara dasar klasifikasi akuntansi internasional, yaitu..
a. Deductive
dan inductive
b. Terbuka
dan tertutup
c. Deductive
dan terbuka
d. Inductive
dan produktif
Jawaban: A
4. Akuntansi
untuk bertransaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi anatarnegara
yang berbeda dan harmonisi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan akuntansi lainnya. Pernyataan tersebut merupakan pengertian
dari...
a. Akuntansi
keuangan
b. Akuntansi
internasional
c. Akuntansi
manajemen
d. Akuntansi
biaya
Jawaban: B
5. Terdiri
dari berapa faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap
pengembangan akuntansi menurut Choi, at.el?
a. 12
b. 9
c. 10
d. 4
Jawaban: A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar