Sabtu, 31 Maret 2012

BAB IV Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan


BAB IV

Struktur Produksi, Distribusi
Pendapatan dan Kemiskinan


A.   Pendapatan Nasional
        Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam waktu tertentu. Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
 Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara.
 Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
 Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.
        Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah :

          Dudley Seers mengemukakan, bahwa ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara, yaitu:
a.      Tingkat kemiskinan
b.      Tingkat pengangguran
c.       Tingkat ketimpangan di berbagai bidang

        Hendra Esmara, lebih memilih 3 komponen yang dianggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yaitu:
       Penduduk dan kesempatan kerja
       Pertumbuhan ekonomi
       Pemerataan dan kesejahteraan masyarakat

         Untuk mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan 3 pendekatan perhitungan, yaitu:
ü Pendekatan produksi
ü Pendekatan pengeluaran
ü Pendekatan pendapatan
Sedangkan konsep perhitungan yang dipergunakan adalah :
a.       Konsep kewarganegaraan, dan
b.      Konsep kewilayahan

Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan produksi (GOP)
          GDP ( Gross Domestic Product) atau Produksi Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlah seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
          Perhitungan tersebut jangan sampai terjadi perhitungan ganda(double counting) yang menyebabkan pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah, negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur, sehingga bantuan luar negeri akan dialihkan ke negara yang lebih membutuhkan.
          Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan dengan cara di bawah ini.
GOP dihitung hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil akhirnya saja (mobil) yang akan dihitung.
Contoh ilustrasinya adalah :
¯Produsen I petani gandum, produksinya dinilai Rp 200,-/satuan tertentu
¯Produsen II pabrik tepung, produksinya bernilai Rp 500,-/satuan tertentu
¯Produksi III pabrik roti, produksinya dinilai Rp 750,-/satuan tertentu
          Dari ilustrasi sederhana di atas, maka pendapatan nasional (GOP) Indonesia adalah sebesar Rp 750,- yaitu hanya menilai hasil akhirnya saja. Karena nilai roti seharga Rp 750,- tersebut telah terkandung unsur gandum dan tepung terigu. Yang dimaksud dengan perhitungan ganda adalah dengan menganggap bahwa pendapatan nasional (GOP) Indonesia adalah Rp 1.450,- (200+500+750). Sehingga hasilnya sebesar Rp 1.450,- sangat menyesatkan dan tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
          Gross Domestic Product ini diperoleh dengan menggunakan konsep Kewilayahan, artinya nilai produksi diperoleh dari seluruh kegiatan produksi dari semua pelaku ekonomi yang melaksanakan kegiatan produksinya di wilayah Indonesia saja.

Menghitung Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Pengeluaran ( GNP )


            GNP ( Gross National Product ) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh  dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelakul sektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan cara memperoleh GOP, jika GDP dibatasi oleh wilayah, maka GNP dibatasi oleh kewarganegaraan, karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep kewarganegaraan, artinya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.

Contoh perhitungannya adalah :

Pengeluaran dari sektor rumah tangga ( untuk konsumsi )                             XXX
Pengeluaran dari sektor swasta ( untuk investasi )                                          XXX
Pengeluaran pemerintah ( Goverment expenditure )                                       XXX
Sektor luar negeri/Export netto ( Exspor - lmpor )                                          (XXX)   
                                                                                                                               ————+
Pendapatan nasional ( GNP ) lnonesia adalah                                                XXX

Menghitung Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Pendapatan ( NI )


NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI inilah yang tampaknya oleh kalangan akademisi dinotasikan dengan Y.
Contoh sederhana dari perhitungan NI ini adalah :
Pendaptan dari sektor rumah tangga berupa gaji/upah                                     XXX
Pendaptan dari sektor swasta laba,                                                                 XXX
Pendapatan pemerintah                                                                                   XXX
Pendapatan sektor luar negeri, devisa                                                             XXX
————+
Pendapatan Nasional Indonesia ( NI )                                                  XXX

                        Agar pendapatan nasional ( GNP ) nilainya sama dengan GOP, maka GNP  harus dikurangi terlebih dahulu dengan apa yang disebut dengan 'pendapatan netto luar negeri dari faktor produksi'. Yang dimaksud dengan pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi adalah selisih antara penerimaan sumber daya Indonesia yang bekerja di negara lain dengan pengeluaran negara Indonesia untuk orang asing yang bekerja di Indonesia.
                        Dan bila di lihat dari neraca jasa Indonesia, masih menunjukkan nilai yang negatif ( defisit ). Hal ini perlu dilakukan mengingat dasar perhitungan kedua jenis pendapatan nasional tersebut diperoleh dengan pendekatan dan konsep perhitungan yang berbeda ( kewarganegaraa dan kewilayahan ). Dengan demikian jika dituliskan dalam bentuk formula adalah :
• GDP = GNP - Pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi
• GDP = GNP - ( Penerimaan f.produksi WNI di LN - Penerimaan f.prod WNA di Indonesia)
                        Sedangkan untuk menyesuaikan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan Nl, diperlukan formulasi sebagai berikut :
• NI = GNP - Depresiasi - Tx tak langsung
 Dimana GNP – Depresiasi sendiri sering disebut dengan NNP (Net National Product) atau Produksi Nasional Bersih
• NI = GDP - Depresiasi - Tx tak langsung
Dimana GOP – Depresiast sendiri sering disebut dengan NOP (Net Domistic Product) atau Produksi Domistik Bersih
                        Disamping ketiga istilah pendapatan nasional tersebut (GOP, GNP, NI) tersebut, ada beberapa istilah yang berkaitan dengan pendapatan nasional, yaitu :

            Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan ( Y disposible )
Yang dimaksud dengan pendapatan nasional ( Y ) disposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan. Nilai Y disposible ini berasal dari NI (National Income) setelah ditambah dengan pengeluaran pemerintah berupa transfer/subsidi dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung yang ditetapkan pemerintah. Jika ditulis dalam formula, nilainya diperoleh dari :

 Y disposible= NI + Tr – Tx langsung  

Tr = Goverment Transfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak langsung

Y pribadi
Pendapatan nasional pribadi adalah pendapatan nasional disposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan formula :
Yp = Yd - Tx pribadi


 

Dimana :  Y p = Pendapatan nasional pribadi
                 Y d = Pendapatan nasional disposible

Pendapatan Nasional Per kapita
Pendapatan per kapita tahun biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional ( GNP atau GOP ) dengan jumlah penduduk di suatu negara ( Indonesia)

B.   Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
                        Salah satu masalah yang cukup mendesak untuk diatasi oleh suatu negara adalah masalah kemiskinan. Untuk itulah ekonomi Indonesia memiliki Trilogi Pembangunan yang didalamnya ada poin pemerataan. Meskipun sampai dengan saat ini rakyat yang masih hidup dalam kemiskinan masih cukup besar ( ± dari 100 orang Indonesia, ll-12 orang diantaranya masih miskin) ,namun upaya untuk mengentaskan mereka terns diupayakan. Beberapa diantaranya adalah dengan program IDT ( Inpres Desa Tertinggal ) dan kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.





Kamis, 22 Maret 2012

BAB III Peta Perekonomian Indonesia


BAB III
PETA PEREKONOMIAN INDONESIA

A.   Keadaan Geografis Indonesia
            Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas keseluruhan ± 195 sampai dengan 200Ha. Keadaan itu dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian Indonesia, dan dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia.
            Indonesia hanya mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Indonesia pun merupakan negara yang kaya akan bahan tambang, yaitu minyak bui pernah menjadikan Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar. Indonesia menempati posisi yang sangat strategis, terletak diantara dua benua dan dua samudra dengan segala perkembangan. Dengan letak yang strategis kita harus bisa memanfaatkannnya.

B.   Mata Pencaharian
            Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat disimpulkan dari beberapa hal diantaranya :
ü  Mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian (agraris), yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian,perikanan,peternakak, dan sejenisnya.
ü  Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolut masih dominan.
ü  Komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain.

                        Langkah-langkah yang dapatditempuh untuk mengatasi diantaranya sebagai berikut :
       memperbaiki kehidupan penduduk petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarana bidang pertanian
       meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian
       mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
       menunjang kegiatan transmigrasi

C.   Sumber Daya Manusia
            Penduduk di Indonesia sebelum orde baru masih cukup tinggi yaitu sekitar ± 2,8%. Dan setelah pemerintah Orde Baru penduduk Indonesia hanya berkisar antara 2,1% - 2,3% dan 1,9%. Indonesia menghadapi masalah sumber daya manusia, diantaranya :
a.       Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
b.      Penyebaran yang kurang merata
c.       Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk
          Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara. Banyaknya penduduk akan menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang belum produktif. Adapun tindakan-tindakan yang telah dilakukan pemerintah yaitu:
a.         Melaksanakan program keluarga berencana. Secara tidak langsung program ini ingin memprioritaskan segi kualitas anak, dibandingkan segi kuantitas.
b.         Meningkatkan mutu sumber daya manusia (dengan pendidikan formal maupun informal) yang telah ada, sehingga dapat menunjang produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.
            Tidak seimbangnya beban penduduk antar daerah akan berdampak terpusatnya modal di daerah tertentu. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di Pulau Jawa sehingga persaingan tenaga kerja(penawaran) menjadi sangat tinggi. Rendahnya tingkat upah mengakibatkan timbulnya kesengsaraan dan pengangguran dan masalah kriminalitas. Sebaliknya di luar P. Jawa akan menjadi kekurangan  tenaga kerja sehingga upah akan tinggi. Tindakan yang dapat dilakukan pemerintah adalah:
1.         Penyelenggaraan program transmigrasi, sehingga akan terjadi pemerataan sumber daya ke daerah-daerah yang masih membutuhkan.
2.         Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di daerah-daerah tertinggal. Sehingga penduduk sekitar tidak perlu ke kota atau P. Jawa untuk bisa bekerja.
            Komposisi penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak lancar. Tindakan untuk membekali dan mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di Indonesia dengan pendidikan formal maupun informal. Langkah–langkah yang akan dan dapat ditempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini yaitu :
a.         Meninjau kembali sistem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum.
b.         Menciptakan sarana dan prasarananya pendidikan yang lebih mendukung lankah pertama.
                        Adapun sasaran kebijaksanaan tenaga kerja di Indonesia meliputi hal-hal berikut :
ü Memperluas lapangan kerja
ü Membina angkatan kerja baru
ü Membina dan melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 45
ü Meningkatkan peranan pasar kerja
ü Memperlambat lajunya pertumbuhan penduduk dan meningkatkan mutu tenaga kerja.

D.   Investasi
            Dalam kondisi tertentu masih sulit  untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran biaya rutin pemerintah. Adapun upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan, yaitu:
1. Lebih mengembangkan ekspor komoditi non migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri.
2.      Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
3.      Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
4.    Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan pengkreditan , terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah.
Sumber :

BAB II Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia


BAB II
Perkembangan Strategi dan Perencanaan  Pembangunan
Ekonomi Indonesia

A.   Macam-macam Strategi Pembangunan Ekonomi
                        Starategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor yang dapat dijadikan faktor utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah:
1.      Strategi Pertumbuhan
Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal serta bagaimana menanamkannya secara seimbang sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
2.      Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3.      Strategi Ketergantungan
Kemiskinan di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari negara lainnya. Jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonomi pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain.
4.      Strategi yang berwawasan ruang
Strategi yang memngungkapkan sebab-sebabkurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju. Daerah miskin berkembang secepatdaerah maju dikarenakan kemampuan pengaruh menyebar dari kaya ke miskin lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah kaya.

5.      Strategi pendekatan kebutuhan pokok
Strategi ini adalah menaggulangi kemiskinan secara masal. Selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah  akibat kemiskinan yang bersumber dari pengangguran.

B.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
            Proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan “ apa tujuan yang hendak dicapai?..” .Tujuan yang dapat dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang yang akan dipergunakan.
            Secara sederhana, pembangunan ekonomi dapat dipahami sebagai upaya melakukan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya yang ditandai oleh membaiknya faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi tersebut adalah sebagai berikut :
1.                   kesempatan kerja
2.                   investasi
3.                   teknologi yang dipergunakan dalam proses produksi

Perekonomian wilayah yang meningkat dapat diindikasikan dengan meningkatnya pergerakan barang dan masyarakat antar wilayah. Dalam kontek ini, pembangunan ekonomi merupakan pembangunan yang a-spasial yang berarti bahwa pembangunan ekonomi memandang wilayah nasional tersebut sebagai satu “entity”.


C.   Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
            Strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstem. Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang. Strategi-strategi itu dipertegas dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap Repelita, yaitu:


Repelita I
         meletakkan titik berat pada sektor pertanian & industri yang mendukung sektor pertanian
Repelita II
         meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
Repelita III
         meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi
Repelita IV
         usaha-usaha menuju swasembada pangan meningkatka industri untuk menghasilkan mesin-mesin industri sendiri

D.   Perencanaan Pembangunan
ü  Manfaat Perencanaan Pembangunan
a.       Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif  tentang cara terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik
b.      Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas
c.       Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
d.      Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan

ü  Periode Pembangunan
Dalam sejarah perkembangan, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yaitu:
·         Periode sebelum Orde baru, dibagi menjadi:
Periode 1945-1950
Periode 1951-1955
Periode 1956-1960
Periode 1961-1965
·         Periode setelah Orde baru, dibagi menjadi:
Periode 1966s/d 1958, Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
Periode Repelita I: 1969/70-1973/74
Periode Repelita II: 1974/75-1978/79
Periode Repelita III: 1979/80-1983/84
Periode Repelita IV: 1984/85-1988/89
Periode Repelita V: 1989/90-1993/94

Sumber: