BAB IV
Struktur Produksi,
Distribusi
Pendapatan dan Kemiskinan
A. Pendapatan Nasional
Salah satu indikator perekonomian suatu
negara yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang
menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan
dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
∂ Menentukan laju tingkat
perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara.
∂ Mengukur keberhasilan suatu negara dalam
mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
∂ Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat
suatu negara dengan negara lainnya.
Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan
masukan terhadap ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah :
Dudley Seers mengemukakan,
bahwa ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat
pembangunan suatu negara, yaitu:
a.
Tingkat kemiskinan
b.
Tingkat pengangguran
c.
Tingkat ketimpangan di berbagai bidang
Hendra
Esmara, lebih memilih 3 komponen yang dianggap perlu diperhatikan dalam rangka
mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yaitu:
⋇
Penduduk dan kesempatan kerja
⋇
Pertumbuhan ekonomi
⋇
Pemerataan dan kesejahteraan masyarakat
Untuk
mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan 3 pendekatan
perhitungan, yaitu:
ü Pendekatan produksi
ü Pendekatan pengeluaran
ü Pendekatan pendapatan
Sedangkan konsep
perhitungan yang dipergunakan adalah :
a. Konsep
kewarganegaraan, dan
b. Konsep
kewilayahan
Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan
pendekatan produksi (GOP)
GDP ( Gross Domestic Product) atau
Produksi Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung
dengan cara menjumlah seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua
pelaku/sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Perhitungan tersebut jangan sampai
terjadi perhitungan ganda(double counting) yang menyebabkan pendapatan nasional
(GDP) Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah, negara
Indonesia sudah cukup maju dan makmur, sehingga bantuan luar negeri akan
dialihkan ke negara yang lebih membutuhkan.
Untuk menghindari kesalahan
perhitungan ganda tersebut dapat digunakan dengan cara di bawah ini.
GOP dihitung
hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri
otomotif, hasil akhirnya saja (mobil) yang akan dihitung.
Contoh
ilustrasinya adalah :
¯Produsen I petani gandum, produksinya dinilai Rp
200,-/satuan tertentu
¯Produsen II pabrik tepung, produksinya bernilai Rp
500,-/satuan tertentu
¯Produksi III pabrik roti, produksinya dinilai Rp 750,-/satuan
tertentu
Dari ilustrasi sederhana di atas, maka
pendapatan nasional (GOP) Indonesia adalah sebesar Rp 750,- yaitu hanya menilai
hasil akhirnya saja. Karena nilai roti seharga Rp 750,- tersebut telah
terkandung unsur gandum dan tepung terigu. Yang dimaksud dengan perhitungan
ganda adalah dengan menganggap bahwa pendapatan nasional (GOP) Indonesia adalah
Rp 1.450,- (200+500+750). Sehingga hasilnya sebesar Rp 1.450,- sangat
menyesatkan dan tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Gross Domestic Product ini diperoleh
dengan menggunakan konsep Kewilayahan, artinya nilai produksi diperoleh dari
seluruh kegiatan produksi dari semua pelaku ekonomi yang melaksanakan kegiatan
produksinya di wilayah Indonesia saja.
Menghitung
Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Pengeluaran ( GNP )
GNP ( Gross National
Product ) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran
yang dilakukan oleh semua pelakul sektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga
negara Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Cara memperoleh nilai GNP ini
sangat berbeda dengan cara memperoleh GOP, jika GDP dibatasi oleh wilayah, maka
GNP dibatasi oleh kewarganegaraan, karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep
kewarganegaraan, artinya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku
ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.
Contoh
perhitungannya adalah :
Pengeluaran dari sektor rumah tangga ( untuk
konsumsi )
XXX
Pengeluaran dari
sektor swasta ( untuk investasi )
XXX
Pengeluaran
pemerintah ( Goverment expenditure )
XXX
Sektor luar
negeri/Export netto ( Exspor - lmpor ) (XXX)
————+
Pendapatan
nasional ( GNP ) lnonesia adalah XXX
Menghitung
Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Pendapatan ( NI )
NI (National
Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara
menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi
di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI inilah yang tampaknya oleh
kalangan akademisi dinotasikan dengan Y.
Contoh sederhana
dari perhitungan NI ini adalah :
Pendaptan dari
sektor rumah tangga berupa gaji/upah XXX
Pendaptan dari
sektor swasta laba, XXX
Pendapatan
pemerintah XXX
Pendapatan sektor
luar negeri, devisa XXX
————+
Pendapatan Nasional Indonesia
( NI )
XXX
Agar pendapatan nasional
( GNP ) nilainya sama dengan GOP, maka GNP harus dikurangi terlebih dahulu dengan apa
yang disebut dengan 'pendapatan netto luar negeri dari faktor produksi'. Yang
dimaksud dengan pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi adalah
selisih antara penerimaan sumber daya Indonesia yang bekerja di negara lain
dengan pengeluaran negara Indonesia untuk orang asing yang bekerja di
Indonesia.
Dan bila di lihat dari
neraca jasa Indonesia, masih menunjukkan nilai yang negatif ( defisit ). Hal
ini perlu dilakukan mengingat dasar perhitungan kedua jenis pendapatan nasional
tersebut diperoleh dengan pendekatan dan konsep perhitungan yang berbeda (
kewarganegaraa dan kewilayahan ). Dengan demikian jika dituliskan dalam bentuk
formula adalah :
• GDP = GNP -
Pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi
• GDP = GNP - ( Penerimaan f.produksi WNI di LN - Penerimaan f.prod WNA
di Indonesia)
Sedangkan untuk
menyesuaikan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan Nl, diperlukan
formulasi sebagai berikut :
• NI = GNP -
Depresiasi - Tx tak langsung
Dimana GNP – Depresiasi sendiri sering disebut
dengan NNP (Net National Product) atau Produksi Nasional Bersih
• NI = GDP -
Depresiasi - Tx tak langsung
Dimana GOP – Depresiast
sendiri sering disebut dengan NOP (Net Domistic Product) atau Produksi Domistik
Bersih
Disamping ketiga istilah
pendapatan nasional tersebut (GOP, GNP, NI) tersebut, ada beberapa istilah yang
berkaitan dengan pendapatan nasional, yaitu :
Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan ( Y disposible )
Yang dimaksud
dengan pendapatan nasional ( Y ) disposible adalah pendapatan nasional yang
telah siap untuk dibelanjakan. Nilai Y disposible ini berasal dari NI (National
Income) setelah ditambah dengan pengeluaran pemerintah berupa transfer/subsidi
dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung yang ditetapkan pemerintah. Jika
ditulis dalam formula, nilainya diperoleh dari :
Tr = Goverment
Transfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak
langsung
Y pribadi
Pendapatan nasional pribadi adalah pendapatan
nasional disposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan
formula :
Yp = Yd - Tx pribadi
|
Dimana : Y
p = Pendapatan nasional pribadi
Y
d = Pendapatan nasional disposible
Pendapatan Nasional Per kapita
Pendapatan per
kapita tahun biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam
melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita
ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional ( GNP atau GOP ) dengan jumlah
penduduk di suatu negara ( Indonesia)
B. Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
Salah satu masalah yang
cukup mendesak untuk diatasi oleh suatu negara adalah masalah kemiskinan. Untuk
itulah ekonomi Indonesia memiliki Trilogi Pembangunan yang didalamnya ada poin
pemerataan. Meskipun sampai dengan saat ini rakyat yang masih hidup dalam
kemiskinan masih cukup besar ( ± dari 100 orang Indonesia, ll-12 orang
diantaranya masih miskin) ,namun upaya untuk mengentaskan mereka terns
diupayakan. Beberapa diantaranya adalah dengan program IDT ( Inpres Desa
Tertinggal ) dan kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan
oleh pemerintah.